Review - Dragon's Fiance (1)

On 26 September 2011 0 comments

Mangaka: Nori Kusakawa

"Sejak kecil, Shakuya sudah dilibatkan dalam pernikaha politik. Tapi, Lushin Rakka, tunangannya, hilang dalam badai pasir. Kini, Shakuya sudah dijodohkan dengan tunangannya yang baru, Kwan, dan Shakuya pun sangat menyukainya. Namun, suatu hari, Lushin Rakka datang kembali dan bertekad untuk mempertahankan tunangannya!"

Berikut adalah sinopsis bab-bab yang ada pada volume 1.

CH 1
Pada zaman dahulu kala, oasis di padang gurun itu dibuat oleh seekor naga pengendali air, dan sejak saat itu seluruh keturunannya (campuran naga-manusia) menjadi penguasa sah di oasis tersebut. Untuk menjaga kestabilan politik (dan jaminan kelangsungan hidup) di oasis yang semakin berkembang dan padat penduduk, sang keturunan naga selalu dijodohkan dengan anak dari "keluarga yang berpengaruh" di oasis. Shakuya digambarkan sebagai seorang "tomboy-princess", satu-satunya keturunan dari penguasa oasis generasi ini.
Saat Shakuya menyelinap keluar dari istana untuk bertemu Kwan (tunangannya), ia terlibat sedikit "masalah" hingga dia ditolong oleh Kwan dan seorang pengembara. Pengembara itu ternyata adalah mantan tunangannya yang hilang oleh badai pasir 5 tahun lalu.
Di masing-masing tangan Shakuya, ada tatto berbentuk bunya mawar (di tangan kanan) yang melambangkan pertunangannya dan perkembangan perasaannya dengan Lushin; dan tatto berbentuk bunga lonceng di tangan kiri yang melambangkan pertunangan dan perasaannya terhadap Kwan. Semakin Shakuya "deep in love", maka tatto itu akan berkembang (menjalar) di tangan Shakuya. Dengan memanfaatkan hal ini, akhirnya dibuatlah suatu peraturan, tatto apa yang paling berkembang (a.ka yang paling dicintai Shakuya) dalam jangka waktu 1 tahun ini akan menikah dengan Shakuya. Sekarang, tatto bunga lonceng sudah mekar 5 buah, sementara bunga mawar belum berkembang sama sekali.
Yang menjadi masalah adalah bahwa Lushin amnesia, dan kepribadiannya pun berubah akibat harus survive. Dia yang awalnya sopan, kaku, lemah, dll, menjadi playboy setipe "host"; membuat Shakuya makin jijik.
Tapi, setelah sedikit ini dan itu, terbukti bahwa dia juga menjadi jauh lebih kuat dan berhasil meredakan amarah Shakuya (kalau marah Shakuya berubah menjadi naga). Hal itu menyebabkan Shakuya sedikit membuka hatinya, sehingga tatto mawarnya mulai berkembang.

CH 2
Ceritanya dalah tentang/ berkisar mengenai turnamen bela-diri yang diadakan tiap tahun, demi mengakomodasi banyaknya surat tantangan bertarung yang didapatkan oleh Kwan (yang terkenal sebagai ahli pedang). Setelah di"kompori", Lushin juga mengikuti pertandingan ini. Setelah beberapa babak, Lusin menghadapi lawan yang "bertato ksatria di sekujur tubuh" [agak nggak jelas, sepertinya ada unsur sihir nya]. Lushin pun melawannya dengan pedang kayu sambil berkata bahwa ia tidak ingin membunuh; yang secara tidak langsung menunjukkan kepada Shakuya bahwa dia masih "baik hati". Lalu, musuh inipun dikalahkan oleh Kwan. Karena darahnya yang mengandung "sihir" mengotori saluran air kota, akhirnya Shakuya pun berubah menjadi naga dan membuang air yang tercemar ini ke gurun. Saat kembali ke sosok manusia (sambil telanjang karena bajunya koyak saat berubah) dan dijemput Kwan dan Lushin di kuda masing-masing, ketahuanlah oleh mereka bahwa tatto mawar nya sudah bertambah (menjadi 2 bunga), karena Shakuya yang sangat menolak untuk memperlihatkan tangannya saat menaiki kuda.

CH 3
Shakuya mendapatkan 2 anak harimau putih dari para pedagang. Tapi kedua anak harimau ini kabur, membuat Shakuya, Kwan, Lushin, dan para dayang-dayang lain harus berlarian mencari. Shakuyapun berhasil memojokkan 1 anak harimau, tapi kemudian mereka terkunci rapat di sebuah peti. Shakuya yang tidak ingin merusak peti itu, mengirim "riak air" agar ada yang menyadari kondisinya. Dan akhirnya Kwan menemukan Shakuya sebelum Shakuya sempat berubah dan merusak peti itu. Rupanya peti itu adalah bekas milik ayanya yang sudah diusir akibat selingkuh.
Rupanya Shakuya sangat tersakiti oleh tingkah ayahnya itu, dan 'sakit' itu mulai terobati dengan adanya Lushin. Tapi tak lama kemudian Lushin pun menghilang akibat badai pasir, membuat Shakuya semakin terlukai. Dan selama 5 tahun itu, yang mendampingi, menemani, dan 'mengobati' Shakuya adalah Kwan.
Anak harimau yang sudah jinak itupun diberi nama Lu (dari Lushin) dan Ku (dari Kwan) oleh para dayang-dayangsehingga menimbulkan image yang.....katakanlah "sangat memuaskan bagi penggemar reverse-harem a.ka otome".

CH 4
Di pasar istana (yang ada tiap satu bulan sekali), ada pawang ular, yang tiupan serulingnya dapat mengendalikan ular jenis apapun. Shakuya pun jadi 'menari' bersama dengan ular pertunjukan saat pawang itu memainkan serulingnya. Lalu, ular itu sempat lepas kendali dan menerjang ke arah Shakuya, sebelum dihadang oleh Lushin dan Kwan. Si pawang ular pun meminta maaf dll, menyatakan kalau serulingnya adalah buatan anak didiknya sementara dia yang meniup, bahwa mereka adalah rekan, dan lain sebagainya. Tapi saat malam, Lushin dan Kwan melihat bahwa pawang ular ini membunuh ular itu dengan menenggelamkannya saat mengendalikan ular tersebut dengan musiknya.
Pada malam harinya, setelah Shakuya tertidur, terdengar suara seruling yang menyebabkan Shakuya berada dalam kondisi setengah tidur (seperti terhipnotis).
Dan chapter maupun volume ini diakhiri dengan scene dimana Shakuya berubah menjadi naga dan terbang dengan dinaiki oleh 5 orang, sementara Kwan dan Lushin mengejar mereka ke padang gurun (Lu dan Ku juga ikut).


Ceritanya sangat unik, tapi masih memiliki banyak kekurangan. Artwork yang kurang rapi sehingga sulit dibaca; character yang tidak proporsional, tidak indah, dan di beberapa pose terkesan "aneh"; cerita yang terkesan kurang "flowing"; dan penggambaran sifast karakter kadang-kadang terkesan plin-plan. Tapi secara keseluruhan, komik ini cukup menarik untuk diikuti karena jalan ceritanya yang unik, tidak bisa ditebak, dan tidak boring/ membosankan. Di setiap chapter pasti ada masalah baru yang harus diselesaikan, dan masalahnya itu unpredictable banget, mulai dari yang ber"aura" formal dan kaku, hingga yang membuat berkomentar "heeeee....? G penting banget" , tapi tetap dapat membuat saya terus membacanya hingga tamat.

0 comments:

Post a Comment